Posted in Bisnis Kreatif
Perbedaan briquettes charcoal dan cocopeat block sebenarnya tidak terlalu jauh. Briquettes charcoal merupakan briket arang yang terbuat dari kayu kelapa atau serbuk kayu yang sudah dibriketkan. Sedangkan cocopeat block merupakan serbuk sabut kelapa sisa dari pengolahan sabut kelapa dan dibentuk balok atau kubus.
Keduanya memiliki nilai ekspor terbesar di Indonesia. Bahkan sudah tembus hingga ke Turki. Keduanya sama-sama inovasi sumber energi alternatif yang mudah dibuat. Fungsinya sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar konvensional seperti BBM dan minyak bumi.
Bagi anda yang sulit membedakan antara briquettes charcoal dan cocopeat block, simak penjelasan berikut.
Briquettes charcoal atau disebut juga coconut charcoal briquette umumnya terdiri dari beberapa bahan. Bisa dari tempurung kelapa, serbuk gergaji kayu kelapa atau kayu biasa, ampas tebu, dan lain sebagainya. Namun untuk yang paling utama adalah arang kayu kelapa.
Harga arang tempurung kelapa umumnya lebih mahal daripada arang kayu. Bahkan harganya bisa berbeda hingga 40%.
Briket kayu kelapa ini lebih awet ketika digunakan untuk pembakaran. Sehingga banyak yang diekspor untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri di luar negeri.
Sedangkan dari segi harga, briket kayu kelapa ini lebih ekonomis dan aman untuk kegiatan industri kecil maupun rumah tangga.
Perbedaan briquettes charcoal dan cocopeat block yakni dari sisi bentuk. Pembuatannya berbentuk hexagonal atau segi enam. Bahkan ada yang dibuat dengan segi enam. Pada bagian tengah di lubang untuk memudahkan pembakaran.
Tekstur kepadatan briket arang tersebut sangat padat sekali sehingga lebih awet untuk pemanggangan maupun pembakaran.
Selain aman untuk memasak karena tidak memiliki kandungan sulfur, briket arang ini termasuk non toxic material dan lebih ekonomis.
Dengan ukuran yang dikemas sama dan rapi, memudahkan industri rumah tangga semakin mudah menggunakannya. Selain itu, ramah lingkungan dan hemat, sekaligus tidak berisiko meledak.
Sedangkan pada coco peat / coco coir blocks, sabut kelapa diolah hingga menjadi serbuk. Kegunaannya bukan hanya untuk energi. Cocopeat block bermanfaat untuk media tanam ataupun pertanian.
Bentuk cocopeat block tersebut dibuat kotak atau kubus. Dengan teknologi pemadatan atau pembriketan sehingga lebih praktis menggunakannya. Umumnya cocopeat block tersebut berukuran 20x20x20cm. Dengan teknologi mesin press, sabut kelapa dapat berukuran sama dan padat.
Perbedaan briquettes charcoal dan cocopeat block yakni pada kegunaannya. Cocopeat block sering digunakan untuk pembuat karbon baterai atau sebagai media tanam. Harga jualnya pun lebih mahal. Mulai dari 600 ribu hingga 2 jutaan.
Cocopeat block memiliki kelebihan penyerapan air hingga 73% dan bisa menjadi pengganti media tanah. Selain itu, untuk tanaman, cocopeat block tersebut dapat menyuburkan tanah dan bisa sebagai pengganti pupuk. Karena memiliki pori-pori yang bagus untuk media tanam dan sirkulasi udara menjadi lancar.
Sehingga perbedaan antara briquettes charcoal dan cocopeat block tersebut dapat terlihat jelas. Dari segi bentuk maupun fungsi juga berbeda. Cocopeat block membantu pertanian holticultura sehingga dapat memproduksi hasil tanaman untuk kebutuhan rumah tangga. Seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman bunga.
Pembuatannya juga cukup mudah, begitupun dengan pengemasannya. Teksturnya lebih tahan lama serta dapat digunakan sebagai pupuk tanaman anda.
Sedangkan untuk bahan karbon baterai, cocopeat block tersebut diolah dengan pembentukan dan proses karbonisasi yang dicampur KOH. Sehingga hasilnya untuk pembangkit energi.
Nah, itulah perbedaan briquettes charcoal dan cocopeat block yang dapat anda ketahui. Pemanfaatan dari pohon dan buah kelapa tersebut memiliki nilai ekspor tinggi dan hemat biaya.