Posted in Kesehatan 3 weeks ago 3 min read
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini berkembang biak di genangan air bersih dan biasanya aktif menggigit pada pagi hingga sore hari. Kasus DBD sering meningkat saat musim hujan karena banyaknya tempat yang menjadi sarang nyamuk, seperti wadah air, kaleng bekas, atau botol plastik. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit ini.
Peran lingkungan dilansir dari https://dlhprovkalimantanselatan.id/ untuk pencegahan DBD sangat penting karena penyebab utama penyebaran virus berasal dari kebiasaan manusia yang kurang memperhatikan kebersihan. Lingkungan yang kotor dan banyak genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur. Ketika populasi nyamuk meningkat, risiko penularan penyakit juga semakin besar. Maka dari itu, pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tugas bersama seluruh warga dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Langkah utama dalam mencegah demam berdarah adalah dengan menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk. Salah satu cara efektif yang telah dikenal luas adalah program 3M yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang dapat menampung air. Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi atau ember secara rutin setidaknya seminggu sekali dapat mencegah telur nyamuk menetas. Menutup rapat wadah air juga penting agar nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur di dalamnya. Selain itu, barang-barang bekas seperti kaleng, botol, atau ban yang sudah tidak digunakan sebaiknya dibuang atau dimanfaatkan kembali agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Selain menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat juga dapat menggunakan obat anti nyamuk, memasang kelambu di tempat tidur, dan menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai atau lavender di sekitar rumah. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup sering melakukan program fogging atau pengasapan di wilayah yang berisiko tinggi terhadap DBD. Namun, fogging bukanlah solusi utama karena hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentiknya. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan di tingkat rumah tangga tetap menjadi cara paling efektif dalam menekan penyebaran penyakit ini.
Pencegahan demam berdarah tidak akan berhasil tanpa adanya kesadaran kolektif masyarakat. Kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan perlu dilakukan secara rutin, terutama setelah hujan. Setiap warga bisa berpartisipasi dengan membersihkan halaman, menyingkirkan barang bekas yang menampung air, dan memeriksa saluran pembuangan agar tidak tersumbat. Sekolah dan tempat kerja juga berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya DBD serta cara mencegahnya.
Selain itu, peran Dinas Lingkungan Hidup https://dlhprovkalimantanselatan.id/ dan instansi terkait sangat penting dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat serta mengawasi kebersihan lingkungan umum seperti taman, pasar, dan saluran air. Dengan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, penyebaran demam berdarah dapat ditekan secara signifikan. Menjaga lingkungan tetap bersih bukan hanya membuat kawasan lebih nyaman dan sehat, tetapi juga menyelamatkan banyak nyawa dari bahaya penyakit yang dapat dicegah ini.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan langkah sederhana seperti menjaga kebersihan, menghindari genangan air, dan saling bekerja sama, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang terbebas dari ancaman demam berdarah.