Saham Adalah: Pengertian, Manfaat, Jenis, Risiko, dan Contoh

Bisniskuy.com – Dalam dunia bisnis seringkali terdengar istilah saham adalah bla bla bla. Lalu sebeneranya apa itu saham? Bagi Anda yang sekolah atau kuliah di jurusan yang berkaitan dengan ekonomi, tentunya sudah tidak asing lagi mengenai saham. Namun, sebagian orang masih kurang paham tentang saham, padahal memiliki pekerjaan yang berkecimpung di dunia bisnis. Oleh karena itu, sangat penting untuk belajar saham.

Pengertian Saham

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai saham, sebaiknya Anda paham terlebih dahulu tentang pengertian saham. Di dalam bahasa Inggris saham disebut dengan “stock” atau “share”, jelas artinya bahwa saham adalah penyertaan. Saham merupakan surat berharga dan surat berharga tersebut menandakan bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan.

Saham adalah sebagai tanda atau petunjuk jika Anda membeli bagian dari kepemilikan suatu perusahaan. Sehingga apabila Anda membeli saham, maka sama saja Anda membeli sebagian kepemilikan perusahaan. Oleh karena itu, Anda juga dapat memiliki hak atas keuntungan yang didapatkan dari sebuah perusahaan.

Apabila suatu perusahaan membukukan keuntungan, maka keuntungan yang Anda dapat ialah berupa dividen. Selain itu, jika dari waktu ke waktu harga saham naik Anda juga dapat mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut. Saham sering juga disebut dengan dengan surat berharga atau efek dan bentuknya berupa sertifikat.

Selain keuntungan, hal yang akan Anda dapat dari membeli saham adalah klaim atas aset dari suatu perusahaan dan dapat hadir dalam rapat umum pemegang saham. Untuk memudahkan dalam penyelesaian transaksi, pencacatan saham juga dilakukan dalam rekening atas nama pemilik. Adapun pengertian saham menurut para ahli, yakni sebagai berikut:

  1. Menurut Gitman

Gitman menyatakan bahwa kepemilikan dari suatu perusahaan yang paling sederhana ialah saham.

  1. Menurut Sunariyah

Saham disebut juga sebagai emiten yang merupakan surat berharga dan dikeluarkan oleh perusahan dengan bentuk PT. Sunariyah juga menyatakan bahwa orang yang memiliki saham berarti juga memiliki sebagian dari suatu perusahaan.

  1. Menurut Berstein

Saham merupakan selembar kertas. Selembar kertas tersebut menyatakan kepemilikan dari sebuah perusahaan tertentu.

  1. Menurut Mishkin

Saham adalah sebuah sekuritas, yang artinya klaim pendapatan dari sebuah perusahaan.

Jenis-jenis Saham

Jenis saham dibedakan menjadi dua berdasarkan kemampuan klaim dan juga hak tagihnya, yakni:

  1. Saham Biasa (Common Stock)

Fungsi saham biasa ialah sebagai tanda bukti pemilikan sebagian perusahaan dengan berbagai aspek penting yang dimiliki suatu perusahaan tertentu. Saham biasa merupakan saham yang klaimnya didasarkan pada profit dan juga loss pada suatu perusahaan. Sehingga pemegang saham akan mendapatkan dividen dan harus menanggung risiko dari perusahaan tersebut.

Seseorang yang memiliki saham di suatu perusahaan akan mendapat hak untuk mengelola sebagian perusahaan. Besar pengelolaan tersebut tergantung pada besar saham yang dimiliki. Oleh karena itu, semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar juga haknya dalam bersuara. Pada saham biasa ini, pemegangnya memiliki kewajiban terbatas.

Maksud dari kewajiban terbatas ialah apabila perusahaan mengalami bangkrut, maka kerugian maksimum akan ditanggung oleh pemegang saham. Kerugian yang ditanggung juga berdasarkan besarnya saham yang dimiliki oleh seseorang. Saham biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Dalam pemilihan dewan komisaris, pemegang saham memiliki hak untuk memilih.
  • Pada saat perusahaan menerbitkan saham baru, maka hak pemegang saham akan didahulukan.
  • Tanggung jawab yang dimiliki oleh pemegang saham terbatas, yakni sesuai dengan besar saham yang dimilikinya.
  1. Saham Preferen (Preferen Stock)

Saham preferen ialah saham yang pemegangnya memiliki hak lebih dibandingkan dengan hak pada saham biasa. Hak lebih yang didapat dari pemegang saham preferen ialah hak suaranya lebih, dividen didahulukan, dan lain sebagainya. Apabila perusahaan mengalami kerugian atau bengkrut, maka bagi hasil penjualan aset akan diprioritaskan pada pemegang saham preferen.

Saham preferen mirip dengan obligasi, yakni terdapat klaim pada aktiva dan juga laba sebelumnya. Ciri-ciri yang dimilikii oleh saham preferen diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Ada beberapa tingkatan yang mana tingkatan tersebut dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.
  • Dengan adanya kesepakatan antara pemegang saham dan perusahaan, saham preferen dapat diubah menjadi saham biasa.
  • Mendapatkan hak lebih dan prioritas tinggi dalam pembagian dividen, serta ada tagihan terhadap aktiva dan pendapatan.

Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan

Adapun jenis-jenis saham yang dibedakan berdasarkan kinerja perdagangannya, dibagi menjadi 5 yaitu:

  1. Bluechips Stock

Merupakan saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, penghasilannya stabil, dividen dibayar secara konsisten, dan menjadi market leader pada industri sejenis.

  1. Income Stock

Saham yang memiliki kemampuan membayar dividen di atas rata-rata dividen tahun sebelumnya.

  1. Growth Stock

Saham yang terdiri atas saham yang pertumbuhan pendapatan tinggi dan saham yang bukan market leader dalam suatu industri.

  1. Speculative Stock

Merupakan saham yang belum memiliki pendapatan secara rutin pada setiap tahunnya.

  1. Counter Cylical Stock

Merupakan saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh situasi bisnis pada umumnya.

Manfaat Saham

Manfaat saham yang paling umum ialah digunakan sebagai investasi oleh seseorang dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Terdapat dua keuntungan yang bisa diperoleh dari memegang saham suatu perusahaan, yakni:

  1. Capital Gain

Keuntungan ini diperoleh dari selisih harga jual saham. Harga beli saham tersebut lebih rendah daripada harga jualnya.

  1. Dividen

Merupakan keuntungan yang diperoleh dari pembagian suatu emiten perusahaan.

Seseorang yang memanfaatkan saham dalam jangka waktu pendek biasanya hanya ingin mendapatkan keuntungan capital gain. Sedangkan investor yang memanfaatkan saham dalam jangka waktu panjang akan rutin membeli dan menabung saham. Sehingga pendapatan tambahan atau dividen yang didapatkan semakin besar.

Risiko Saham

Selain memiliki manfaat dan keuntungan, sebagai investor saham juga memiliki risiko yang harus ditanggung. Ada beberapa risiko saham di antaranya ialah sebagai berikut:

  • Risiko Likuidasi

Terjadi apabila emiten mengalami kebangkrutan, sehingga pemegang saham hanya tinggal memiliki klaim terakhir. Bahkan pada suatu kondisi tertentu para pemegang saham tidak akan mendapatkan apapun karena aktiva tidak tersisa.

  • Tidak Ada Pembagian Dividen

Risiko ini terjadi apabila keuntungan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan usahanya atau mengatasi masalah kebangkrutan, sehingga tidak ada dividen yang bisa dibagi.

  • Investor Kehilangan Modal

Risiko ini terjadi apabila harga jual saham lebih murah dibandingkan dengan harga belinya.

  • Saham Delisting dari Bursa

Saham tidak dapat diperdagangkan karena telah dihapus dari pencacatan bursa. Ada berbagai alasan mengapa saham tersebut dihapus dari pencatatan.

Contoh Saham

Untuk lebih paham mengenai saham, tentunya Anda ingin tahu mengenai contoh saham. Ada banyak sekali saham bahkan saat ini sudah ada ratusan  jenis saham. Bagi Anda yang merupakan pemula dan ingin menjadi investor saham sebaiknya memperhatikan kaidah-kaidah yang perlu diketahui. Contoh saham yang cocok untuk pemula di antaranya ialah:

  1. Saham BUMN
  2. Saham perbankan
  3. Saham properti

Saham adalah sesuatu yang dapat diinvestasikan dan dapat memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Namun, Anda tetap harus memperhatikan kriteria serta mengetahui risiko dari saham sebelum menjadi seorang investor saham.

Leave a Comment