Posted in Teknologi
Keamanan internet banking untuk menjanjikan transfer uang dengan pelayanan yang lebih baik. Internet kini sudah semakin canggih. Berbagai layanan bisa menggunakan adanya jaringan internet, terutama dalam bidang perbankan.
Dunia perbankan semakin canggih dengan menggunakan teknologi dan dibutuhkan sebuah keamanan untuk menjaga berbagai data dari pihak yang tidak berwenang dalam hal tersebut. Internet adalah jaringan global dan dipublikasikan umum serta menggunakan protocol IP/TCP sehingga semua orang bisa dengan mudah untuk mengaksesnya.
Teknologi yang digunakan pada dunia perbankan adalah e-banking atau disebut sebagai electronic banking, yaitu sebuah aktivitas perbankan pada internet. Layanan tersebut dapat membuat para nasabah menggunakan transaksi perbankan melalui internet.
E-banking disebut juga sebagai ATM di dalam internet. Karena dengan internet, nasabah perbankan akan dimudahkan dalam mengakses. Pada keamanan internet banking, ada persoalan yang mungkin saja muncul dalam bertransaksi melalui elektronik, diantaranya:
Spoofing
Adalah sebuah kreasi website yang bisa menyalin sebuah halaman yang ada dan dapat membuat situs legal. Kenyataannya, para hacker bisa mendapatkan nomor pada kartu kredit secara ilegal dan melakukan setting up di tempat simpanan.
Unauthorized Disclosure
Pada saat informasi ketika sedang ditransmisikan pada sistem keamanan internet banking dengan menggunakan unsafely, hacker pun bisa mencegat masalah tersebut yang ada data sensitif dari sebuah nasabah.
Data Alteration
Pada perubahan database, entah itu password, username, dan jumlah rekening akibat adanya masuknya seseorang yang sama sekali tidak diundang pada sebuah sistem internet banking.
Berbagai persoalan yang terjadi adalah ketika adanya sambungan pada internet dan tidak hanya pada sebuah internet banking saja. Permasalahan keamanan tersebut ada tiga tipe, yaitu sebagai berikut.
Keamanan internet banking pada browser yang ada informasi nasabah pada web server milik bank sendiri. Apabila terjadi sebuah koneksi antara web server dan browser yang memiliki resiko, yaitu network packet sniffing.
Komputer bisa menentukan paket tersebut apakah sudah diidentifikasikan secara benar. Karena pada spesifikasi pada network protocols sudah digunakan secara luas. Tentunya pada sebuah program bisa dengan mudah untuk mencegah network packets serta mengubah menjadi sniffer.
Solusinya yaitu antara web server milik nasabah dan browser bisa ditangkal menggunakan keamanan protocol yang bisa disebut dengan SSL (Secure Socket Layer). SSL berupa dari server authentification, encryption, dan message integrity dengan koneksi internet.
Merupakan keamanan internet banking pada sebuah data server internet banking serta server back-end. Jika tidak ada keamanan data yang sesuai, akan terjadi resiko seperti:
Network Packet Sniffer
Seseorang sudah membobol sebuah informasi rekening nasabah yang sedang dijalankan oleh network. Yang bisa mengakses seluruh rekening nasabah dan membuat rekening ilegal dengan menggunakan backdoor pada network bank. Kemudian informasi packet sniffers provides bisa dijadikan sebuah sasaran penyerang.
IP Spoofing
Hal ini bisa digunakan untuk mengakses sebuah informasi pada rekening nasabah dengan banyak cara. Bisa melewati email website di internet banking.
Denial of Service Attacks
Bertujuan untuk mengacaukan di setiap akses pada network. Penyerang memfokuskan diri untuk bisa membuat sebuah pelayanan yang tidak sesuai.
Keamanan internet banking ini sangat penting untuk mencegah orang yang sama sekali tidak diundang. Solusi yang paling tepat adalah dengan cara menganalisa sebuah sistem keamanan dengan terus-menerus serta memperbaiki sebuah kesalahan yang muncul.