Sal
BisnisKuy.com
Seorang enterpreneur yang suka belajar hal baru tentang bisnis dan teknologi. Menulis blog adalah hobinya sejak lama
3 min read

Jangan Sampai Salah, Begini Perbedaan Saham Dan Obligasi

Posted in Investasi

Umumnya, saham dan juga obligasi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperoleh dana atau modal sebagai bentuk dari keuntungan yang dapat dihasilkan dari investasi. Meskipun memiliki tujuan yang sama, namun anda juga wajib memahami terkait perbedaan saham dan obligasi. Jika ingin tahu, simak ulasannya berikut ini.

Perbedaan Investasi Saham Dan Obligasi

Batas Pada Masa Berlaku

Perbedaan yang pertama ada pada batas masa berlaku. Dimana pada pemilik saham memiliki hak atas keuntungan dan juga suara selama perusahaan itu masih berdiri serta pemilik saham masih memiliki surat bukti. Surat tertulis ini mencantumkan terkait hak kepemilikan saham tersebut.

Sedangkan pada obligasi memiliki masa berlakunya tersendiri yang juga tertera di dalam surat. Dengan begitu, bisa dengan mudah anda memperkirakan kapan investasi obligasi ini akan berakhir, sehingga anda bisa mengalihkannya kepada instrumen yang lainnya. Investasi ini akan cocok dengan anda yang menginginkan investasi dengan jangka yang pendek.

Tentu ada juga resiko yang bisa didapatkan setelah memahami seputar perbedaan saham dan obligasi. Dimana saham ini termasuk investasi high risk, yang berarti memiliki resiko yang cukup tinggi. Meski saham bisa mendatangkan keuntungan yang cukup signifikan, namun resiko yang diberikan tinggi dan membuat anda untuk memilih produk saham dari perusahaan terpercaya.

Tingkat Keuntungan Yang Didapatkan

Pada keuntungan investasi saham bersifat fluktuatif. Artinya keuntungan yang akan anda dapatkan saat berinvestasi saham tidak bisa dengan mudah diperkirakan. Hal ini bisa saja terjadi dikarenakan harga saham yang bisa berubah sewaktu waktu, disebabkan tergantung pada keuntungan dari perusahaan saham yang anda gunakan untuk melakukan investasi.

Tentu faktor ini berbeda dengan obligasi. Dimana keuntungan serta kepemilikan dari obligasi hanya bisa didapatkan setiap bulannya dengan jumlah keuntungan yang stabil. Keuntungan ini akan bisa anda dapatkan sampai dengan masa berlaku surat perjanjian saham tersebut berakhir atau habis.

Melihat keuntungan perbedaan saham dan obligasi tersebut, pasti anda bisa memilih dengan cermat. Jika anda berani mengambil resiko, mungkin saham adalah cara investasi yang tepat untuk anda gunakan. Namun apabila ingin mendapatkan keuntungan yang tetap stabil setiap waktunya, obligasi adalah pilihan investasi yang aman untuk anda.

Pajak Yang Diberikan

Perbedaan Saham Dan Obligasi

Bagi anda yang sudah tidak asing dengan dunia saham, pasti mengerti bahwa dividen memiliki arti sebagai keuntungan saham. Dimana keuntungan saham yang anda miliki merupakan jumlah total setelah dilakukan pemotongan pajak. Perbedaan inilah yang mendasari antara saham dan juga obligasi.

Apabila anda memilih obligasi, biasanya bunga pada investasi obligasi sudah lebih dahulu dikeluarkan. Dengan kata lain, keuntungan pada investasi obligasi itu tidak dikenakan oleh pajak seperti ketika menggunakan investasi saham. Jika tertarik menggunakannya, perbedaan ini bisa anda pertimbangkan secara matang.

Sistem Likuidasi

Likuidasi memiliki arti sebagai suatu hal yang akan terjadi ketika perusahaan tengah mengalami kebangkrutan. Pada sistem likuidasi ini juga yang menjadi dasar perbedaan saham dan obligasi. Yang mana pada investasi saham, jika perusahaan bangkrut maka perusahaan akan membayar keuntungan terakhir.

Akan berbeda halnya dengan sistem likuidasi dari investasi obligasi. Dimana ketika perusahaan sedang bangkrut, pada pemilik investasi diwajibkan untuk membayar. Meskipun harus menggunakan sisa aset dari perusahaan perusahaan saham yang dipilih untuk melakukan investasi.

Itu dia beberapa perbedaan dari investasi saham dan juga obligasi. Pastikan kembali untuk mempertimbangkan dengan cermat investasi apa yang akan anda gunakan. Tidak ada salahnya mempelajari lebih dalam seputar investasi dan juga obligasi agar tidak terjadi kesalahan ataupun resiko tinggi saat mulai melakukan investasi ke depannya.