Posted in Investasi
Saham Blue Chip adalah jenis saham dengan kapitalisasi pasar sangat besar. Sehingga saham ini cukup menarik dan banyak dicari investor. Setiap tahunnya, emiten mengalami perubahan baik peningkatan atau penurunan perusahaan. Namun terdapat saham bue chip yang justru memiliki nilai pasar yang menarik karena harga pasarannya jauh di bawah harga wajar. Berikut rekomendasi 5 daftar saham blue chip.
Saham sektor perbankan banyak menjadi incaran investor, salah satunya saham BBRI. Saham Bank BRI merupakan saham milik BUMN yang menjadi salah satu perbankan tertua dan terbesar di Indonesia. Tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 10 November 2003 dengan harga saham perdana yang ditawarkan saat itu sebesar Rp. 875.
Saat ini jumlah saham BBRI yang beredar di masyarakat melalui BEI sebesar Rp. 122.112.351.900. Meraih posisi pertama pada akhir mei 2020 sebagai saham dengan net buy paling tinggi sebesar Rp1,57 triliun dalam sepekan terakhir. Bank Rakyat Indonesia tergolong sebagai saham blue chip sebab memiliki kapitalisasi pasar yang besar sejumlah Rp. 382,37 triliun.
Walaupun sudah termasuk daftar saham blue chip terbaik, harga saham BBRI semakin hari semakin terjangkau, karena Bank BRI sering melakukan stock split. Riwayat pertumbuhan saham BBRI dalam 5 tahun terakhir ini memiliki track records yang bagus yaitu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sehingga saham BBRI cocok untuk dijadikan pilihan.
Beralih ke sektor manufaktur, terdapat saham ASII dari PT Astra International Tbk yang tergolong dalam sub sektor otomotif. Kini tidak hanya bergerak di bidang otomotif, namun telah berkembang pada beberapa lini bisnis, seperti bergerak pada bidang jasa keuangan, alat berat, pertambangan & energi, agribisnis, teknologi Informasi, infrastruktur dan logistik.
Tercatat dalam daftar Bursa Efek Indonesia sejak 4 April 1990 dengan penawaran harga saham perdananya sebesar Rp. 14.850. Total saham yang beredar di masyarakat sebesar Rp40.483.553.140. ASII sangat mudah diperjualbelikan dalam bursa saham sebab jajaran sahamnya selalu paling likuid di BEI. Oleh karenanya, ASII termasuk dalam kategori daftar saham blue chip yang ada di Indonesia.
Saham di sektor barang konsumsi ini merupakan perusahaan raksasa yang menjadi pelopor. Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982 dengan penawaran harga saham sebesar Rp. 3.175. Saat ini jumlah saham UNVR yang beredar di masyarakat sejumlah Rp. 38.150.000.000. Tingkat kapitalitasi pasar UNVR sangat besar mencapai Rp. 314,74 triliun.
Pada sektor telekomunikasi, TLKM sebagai perusahaan milik BUMN termasuk dalam kategori daftar blue chip yang banyak diminati, sebab penggunaan teknologi komunikasi selalu dibutuhkan dan diprediksi akan selalu naik. Secara resmi menjadi listing di BEI sejak 14 November 1995 dengan penawaran saham perdananya seharga Rp2.050. Kini jumlah saham TLKM di BEI mencapai Rp.99.062.216.60.
Daftar saham blue chip yang terakhir ada pada sektor migas. PGAS sebagai perusahaan gas negara Tbk bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi. Penawaran saham di awal seharga Rp.1.500 setelah tercatat di BEI pada 15 Desember 2003. Saat ini saham PGAS yang ada di BEI berjumlah Rp 24.241.508.196 dengan prestasi tahun 2019 mencapai pendapatan bersihnya sebesar Rp 54,4 triliun.
Itulah beberapa nama perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada kategori saham blue chip. Rekomendasi di atas bisa menjadi referensi pilihan anda untuk berinvestasi di pasar saham. Sebelum melakukan investasi, sebaiknya mengenali profil risiko anda terlebih dahulu. Tertarik untuk berinvestasi saham di perusahaan mana?